Selasa, 28 Februari 2017

UMA LENGGE


Indonesia terkenal dengan beribu-ribu pulau cantik nan elok yang dimilikinya. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tidak heran bila keindahan pantainya menjadi salah satu andalan utama pariwisata Indonesia. Selain di Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga terkenal akan pantai-pantainya yang tak kalah indah, diantaranya Pantai Senggigi, Pantai Gili Trawangan, dan Pantai Gili Air, Pink Beach dll. Meski demikian, ternyata adat istiadat yang dilestarikan oleh masyarakat setempat justru menjadi daya tarik bagi wisawatan untuk berkunjung ke Nusa Tenggara Barat khususnya di Kabupaten Bima.

Yah Bima , selain terkenal karena pacuan kudanya, daya tarik wisata lainnya yang bisa dikunjungi di Bima adalah rumah tradisionalnya yang disebut Uma Lengge, salah satu rumah adat tradisional yang berdiri sejak ratusan tahun silam dimana rumah tradisonal itu adalah peninggalan asli nenek moyang suku Bima yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi yang hingga kini masih difungsikan oleh masyarakat setempat dan menjadi salah satu cagar budaya yang masih terjaga kelestariannya.

Lokasi peninggalan adat tersebut terletak di Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Perjalanan dapat ditempuh dari kota Bima selama kurang lebih 45 menit dengan menggunakan kendaraan rodaa empat maupun roda dua. 

Menurut Juru Pengelola Uma Lengge, keberadaan komplek uma Lengge dan uma Jompa sudah berdiri sejak ratusan tahun silam bahkan sejak sebelum berdirinya raja kesultanan Bima. Pada masa lalu masyarakat memnafaatkannya selain sebagai tempat tinggal juga sebagai tempat persedian makanan seperti padi, padi disimpan di Uma Lengge atau Uma Jompa untuk kebutuhan satu tahun. Penempatannya yang terpisah dengan rumah tinggal penduduk konon untuk mencegah agar tidak terjadi pemborosan selain itu juga dimaksudkan untuk mencegah efek domino yang merugikan apabila terjadi bencana kebakaran. Dengan demikian, apabila rumah tempat tinggal penduduk terbakar, maka padi yang disimpan di dalam Uma Lengge atau Uma Jompa tidak akan ikut terbakar.

Bersambung....
Road To Pekan Budaya Maria 2017

Kamis, 09 Februari 2017

Air Terjun Sakolo Kalate


(Air Terjun 1)



(Air terjun 2)
Ada beberapa cara untuk berbasah-basah ria di tempat wisata Kabupaten Bima. Anda bisa bermain Air di pantai, atau bisa juga dengan mengunjungi air terjun. Jangan salah, anda bisa mendapatkan semuanya di Kabupaten Bima. Jika Anda menginginkan suasana yang sejuk dan segar sembari bermain air, maka wisata alam air terjun adalah tempat yang tepat untuk anda kunjungi, salah satu tempat yang bisa anda kunjungi yaitu Air Terjun Sakolo Kalate.
Air Terjun Sakolo Kalate terletak sekitar 6 Kilometer dari Desa Maria, sebelum perbatasan masuk ke desa Riamau. atau sekitar 25 menit perjalanan dari Desa Maria menggunakan kendaraan roda dua. Disarankan agar Anda bertanya pada penduduk setempat mengenai lokasi air terjun ini. Karena belum ada satupun tanda jalan menuju Air Terjun. Atau Anda juga bisa dengan menggunakan jasa guide.
Belum ada pintu masuk pengunjung serta pengelolaan dari pemerintah setempat di lokasi air terjun ini, dikarenakan spot wisata air terjun Sakolo Kalate yg selama ini tersembunyi dan belum banyak yang mengetahui keberadaannya. Disepanjang perjalanan mata anda akan disambut dengan pepohonan yang rindang serta suasana yang damai dan sejuk. Jalan menuju ke lokasi air terjun sangat menantang dimana ada dua jalur yaitu melewati derasnya arus sungai dan bebatuan besar yang menghalangi dan juga bisa melewati jalur atas dengan berjalan melewati jurang. Bagi yang menyukai tantangan maka saya sarankan tidak berpikir panjang lagi untuk ke air terjun ini. 

Semoga kita semua mendapat ketenangan, disaat menikmati dan mengagumi akan kekuasaan Maha Pencipta. Rehat sejenak menenangkan hati dan pikiran agar kesegaran dan ketenangan hati ini datang dari-Nya. 
Visit Wawo....................